Laporan Keuangan
   

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan media yang digunakan untuk meneliti kondisi kesehatan suatu perusahaan. Laporan keuangan berisi data-data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangannya melalui laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pihak yang berkepentingan adalah kreditur, bankers, investor, karyawan, dan masyarakat.

Menurut Harahap (2004), laporan keuangan adalah menggambarkan kondisi usaha dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan yang biasa dikenal adalah neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan posisi keuangan. Menurut Baridwan (1992), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan.

Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang berisi data-data keuangan yang digunakan untuk berkomunkasi dengan pihak yang berkepetingan dengan data atau aktivitas perusahaan.

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut PSAK (2004), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Jadi, tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi, kewajiban, serta modal suatu perusahaan.

Jenis – jenis Laporan Keuangan

Pada waktu tertentu manajemen perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Sesuai Ikatan Akuntan Indonesia (2007), laporan keuangan yang lengkap terdiri atas neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.

a) Neraca (Balance Sheet)

Menurut Skousen (2001), neraca merupakan laporan sumbersumber dari suatu perusahaan (harta), hutang, dan perbedaan antara yang dimiliki (harta). Pada dasarnya aktiva dapat digolongkan menjadi aktiva lancar dan tidak lancar. Aktiva lancar sebagai berikut :

  1. Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membayai operasional perusahaan. Meliputi koin, uang kertas, cek yang diterima dari langganan dan simpanan perusahaan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan.
  2. Investasi jangka pendek. Meliputi deposito, surat-surat berharga yang berwujud saham, sertifikat bank, dan investasi lainnya yang mudah diperjual belikan.
  3. Piutang wesel. Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam bentuk wesel yang diatur dalam undangundang.
  4. Piutang dagang. Tagihan kepada pihak lain sebagai akibat dari penjualan barang secara kredit.
  5. Persediaan.
  6. Pendapatan yang masih harus diterima. Merupakan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasa/prestasinya, tetapi belum menerima pembayaran sehingga merupakan tagihan.
  7. Biaya dibayar dimuka, adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa/prestasi tetapi pengeluaran tersebut belum menjadi biaya atau jasa belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini.

Aktiva tidak lancar sebagai berikut :

  1. Harta lancar yaitu harta yang berupa uang tunai yang dapat digunakan dalam jangka pendek.
  2. Investasi jangka panjang yaitu penyertaan atau penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka panjang untuk memperoleh pendapatan.
  3. Harta tetap yaitu kekayaan perusahaan yang pemakainya dalam waktu lama serta mempunyai nilai material.
  4. Harta tetap tidak berwujud yaitu hak istimewa yang dimiliki perusahaan yang mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai nilai fisik.
  5. Harta lain-lain yaitu harta yang tidak dapat dikelompokkan dalam empat jenis aktiva diatas.

b) Laporan Laba/Rugi

Laporan laba rugi yaitu sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapa hasil bersih atau yang didapat dalam suatu periode. Meliputi pendapatan, laba rugi usaha, beban pajak, hak minoritas, dan lainnya.

c) Laporan Perubahan Ekuitas

Merupakan ringkasan tentang perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu.

d) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan keadaan masa yang akan datang

Tags: ,

Diposting oleh hestanto


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *