

Minat Berwirausaha : Pendidikan, Lingkungan dan Ekspektasi
Minat Berwirausaha merupakan ketertarikan seseorang terhadap kegiatan bisnis yang memerlukan keberanian dalam mengambil risiko untuk mendapatkan keuntungan. Seseorang yang berminat terhadap wirausaha menimbulkan langkah-langkah untuk menjadi wirausaha, Achmad, S. (2017).
Menurut Nurchotim (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu :
- Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor-faktor yang timbul karena pengaruh rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor-faktor intrinsik sebagai pendorong minat berwirausaha antara lain karena adanya kebutuhan akan pendapatan, motif, harga diri, perasaan senang dan perhatian.
- Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar. Faktor-faktor ekstrinsik yang mempengaruhi minat berwirausaha antara lain lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang dan pendidikan.
Menurut Slameto (2003), Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Ada tiga faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa yaitu Personal, Sociological (sosiologi), Environmental (hubungan dengan lingkungan).
Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan dapat membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku pada mahasiswa menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sejati sehingga mengarahkan mereka untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir.
“Pendidikan kewirausahaan merupakan alat yang dapat memerangi pangangguran serta kemiskinan dan juga dapat menjadi sarana dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri secara finansial sehingga mampu menggapai kemakmuran bagi individu maupun lingkungan sekitar menuju masyarakat yang sejahtera”, Menurut Puspitasari, P. (2017).
Daryanto (2012), dalam bukunya yang berjudul “Menggeluti Dunia Usaha” menyatakan bahwa perlunya pendidikan kewirausahaan untuk diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena kewirausahaan telah memenuhi beberapa hal :
- Kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata, yaitu ada teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.
- Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu venture start-up dan venture-growth yang berarti ini tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikian usaha.
- Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki obyek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
- Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan pendapatan.
Menurut Retno dan Trisnadi (2012), pendidikan kewirausahaan adalah proses pembelajaran untuk mengubah sikap dan pola pikir mahasiswa terhadap pemilihan karir berwirausaha. Mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan akan memiliki nilai-nilai hakiki dan karakteristik kewirausahaan sehingga akan meningkatkan minat serta kecintaan mereka terhadap dunia kewirausahaan.
Menurut Buchori (2011), pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bertumbuh pesat di Eropa dan Amerika Serikat baik ditingkat kursus-kursus ataupun di Universitas. Mata kuliah kewirausahaan diberikan dalam bentuk kuliah umum, ataupun dalam bentuk konsentrasi program studi.
Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal terhadap terbentuknya kepribadian. Orangtua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu unsur kepribadian adalah minat. Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula, Suhartini (2011).
Alma (2011) juga menjelaskan bahwa seringkali terlihat bahwa ada pengaruh dari orang tua yang bekerja sendiri, dan memiliki usaha sendiri cenderung anaknya akan menjadi pengusaha pula. Orang tua yang berlaku demikian cenderung mendukung serta mendorong keberanian anaknya untuk berdiri sendiri.
Hermina, U. N. et al. (2011) dalam penelitianya menemukan adanya keterlibatan dari dukungan keluarga untuk membentuk minat mahasiswa menjadi wirausaha. Minat berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik dukugan secara langsung berupa materi, tempat, atau bahkan usaha keluarga, dll ,maupun tidak langsung berupa dukungan moril, saran, pengetahuan dll. Orang tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu pun dapat menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam hal yang sama pula.
Ekspektasi Pendapatan
Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh baik berupa uang maupun barang. Berwirausaha memberikan pendapatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keinginan untuk memperoleh pendapaatan itulah yang dapat menimbulkan minat untuk berwirausaha, Suhartini (2011).
Menurut PSAK No. 23 tahun 2009 pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari suatu aktivitas normal entitas dalam suatu periode jika, arus kas masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Adanya penafsiran yang berbeda terhadap pengertian pendapatan disebabkan karena latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.
Ekpektasi pendapatan merupakan harapan seseorang terhadap pendapatan yang ingin diterimanya setelah melakukan suatu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Indikator ekspektasi pendapatan meliputi pendapatan yang tinggi dan pendapatan yang tidak terbatas, Menurut Zimmerer & Scarborough (2008).
Ekspektasi pendapatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. Apabila individu memiliki keinginan mendapat penghasilan yang tinggi dengan menjadi wirausaha, maka hal tersebut dapat meningkatkan keinginan atau lebih mendorong seseorang untuk berwirausaha. Indikator ekspektasi pendapatan pada penelitian ini meliputi pendapatan yang tinggi dan pendapatan tidak terbatas, Menurut Setiawan, D. (2016).
Tags: Ekspektasi Berwirausaha, Lingkungan Berwirausaha, Pendidikan Berwirausaha