Strategi Perusahaan dalam Bisnis Modern: Teori, Aplikasi, dan Tantangan
   

Strategi perusahaan adalah rencana jangka panjang yang dirancang oleh organisasi atau perusahaan untuk mencapai sasaran tertentu dalam konteks bisnisnya. Ini melibatkan penentuan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengelola risiko, mempertahankan keunggulan kompetitif, dan terus berkembang. Strategi ini mencakup berbagai aspek seperti pemilihan pasar target, alokasi sumber daya, pengembangan produk, dan pengambilan keputusan penting lainnya untuk merealisasikan visi dan misi perusahaan. Selain itu, strategi perusahaan juga melibatkan analisis pesaing, perubahan tren pasar, dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. Dalam pasar yang kompetitif, keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan sangat bergantung pada perencanaan dan pelaksanaan strategi yang efektif.

Menurut Chandler (1962: 13, dikutip dalam Rangkuti, 2015: 4), strategi merupakan tujuan jangka panjang suatu perusahaan serta pemanfaatan dan alokasi semua sumber daya penting untuk mencapai tujuan tersebut. Memahami konsep strategi dan konsep-konsep terkait sangat penting untuk kesuksesan strategi yang direncanakan. Beberapa konsep yang relevan adalah:

  • Distinctive Competence, Tindakan yang diambil perusahaan agar dapat melakukan aktivitas dengan lebih baik dibandingkan pesaingnya.
  • Competitive Advantage, Aktivitas khusus yang dikembangkan perusahaan untuk mencapai keunggulan dibandingkan pesaingnya.

Strategi berfokus pada pertanyaan jangka panjang dan luas mengenai jenis bisnis yang akan dimasuki dan tujuan yang ingin dicapai dalam bisnis tersebut (Coulter, 2002: 250).

Strategi juga merujuk pada cara perusahaan menciptakan nilai melalui pengaturan dan koordinasi aktivitas di berbagai pasar (Collis & Montgomery, 1998: 5).

Strategi korporat menetapkan arah dan tujuan keseluruhan yang diharapkan oleh perusahaan, sedangkan strategi perusahaan lainnya, yaitu fungsional dan kompetitif, berfungsi untuk memastikan bahwa perusahaan mencapai tujuannya. Strategi perusahaan digunakan untuk mengarahkan perusahaan ke tujuan tertentu, sedangkan strategi perusahaan lainnya memastikan bahwa arah tujuan tersebut diikuti dan mampu beradaptasi dengan perkembangan signifikan (Kuncoro, 2005).

Menurut Porter, ada tiga stategi yang dapat di lakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing (Rangkuti, 2015: 6) yaitu:

a) Keunggulan Biaya Menyeluruh (Cost Leadership)

Mencapai biaya keseluruhan yang rendah sering kali memerlukan pangsa pasar yang relatif besar atau keunggulan lain, seperti akses istimewa ke bahan baku. Selain itu, penting untuk merancang produk agar mudah diakses, menjual berbagai lini produk yang terkait untuk menyebarkan biaya, serta melayani kelompok pelanggan yang besar untuk meningkatkan volume. Penerapan strategi biaya rendah mungkin memerlukan investasi modal awal yang signifikan untuk peralatan modern, penetapan harga yang agresif, dan kerugian awal untuk membangun pangsa pasar yang besar, yang pada akhirnya dapat memungkinkan tercapainya skala ekonomis dalam pembelian dan mengurangi biaya lebih lanjut (Porter, 2008: 32).

b) Diferensiasi

Diferensiasi adalah strategi efektif untuk meraih laba di atas rata-rata dalam suatu industri karena strategi ini menciptakan posisi yang kuat untuk menghadapi tekanan dari pesaing, meskipun berbeda dari strategi keunggulan biaya. Dengan diferensiasi, perusahaan dapat menciptakan loyalitas merek di kalangan pelanggan, yang mengurangi sensitivitas terhadap harga dan memberikan perlindungan terhadap persaingan. Selain itu, diferensiasi juga meningkatkan margin laba, mengurangi ketergantungan pada posisi biaya rendah (Porter, 2008: 34).

c) Fokus

Strategi biaya rendah dan diferensiasi dirancang untuk mencapai tujuan di seluruh industri, sementara strategi fokus dikembangkan untuk melayani target pasar tertentu dengan lebih baik. Strategi ini didasarkan pada keyakinan bahwa perusahaan dapat melayani segmen pasar yang sempit secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing yang beroperasi dalam cakupan yang lebih luas (Porter, 2007: 75).

Manajemen Strategis Menurut para Ahli

  • Michael Porter (1996): Strategi adalah penciptaan posisi unik dan berharga yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan yang terkoordinasi.
  • H. Igor Ansoff: Manajemen strategis melibatkan analisis bagaimana perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungan, termasuk ancaman dan peluang, melalui berbagai kegiatan.
  • Lawrence R. Jauch dan William F. Gluech (1998): Manajemen strategis adalah keputusan dan tindakan yang mengarah pada perumusan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan perusahaan.
  • Bambang Haryadi (2003): Manajemen strategis adalah proses sistematis yang dilakukan manajemen untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi dengan tujuan mencapai visi dan misi organisasi.
  • Mulyadi (2001): Manajemen strategis adalah proses yang dilakukan oleh manajer dan pegawai untuk merumuskan dan melaksanakan strategi guna memberikan nilai terbaik kepada pelanggan dan mewujudkan visi organisasi.

Tipe-tipe Strategi Perusahaan

Menurut Rangkuti (2015: 7), strategi dapat dikelompokkan dalam tiga tipe utama sebagai berikut:

  1. Strategi Manajemen, Ini mencakup strategi yang dikembangkan oleh manajemen dengan fokus pada pengembangan strategi secara makro. Contohnya termasuk strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, serta strategi terkait keuangan.
  2. Strategi Investasi, Strategi ini berorientasi pada keputusan investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin menerapkan strategi pertumbuhan yang agresif, melakukan penetrasi pasar, strategi bertahan, membangun kembali divisi baru, atau strategi divestasi.
  3. Strategi Bisnis, Juga dikenal sebagai strategi bisnis fungsional, jenis strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi manajemen tertentu, seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi terkait keuangan.

Tujuan Strategis Perusahaan

Tujuan dari strategi perusahaan adalah untuk mencapai visi dan misi perusahaan serta memberikan panduan bagi seluruh aktivitas organisasi. Dengan merumuskan tujuan strategis yang jelas dan terukur, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dan upaya untuk mencapainya. Tujuan strategis seringkali mencakup pertumbuhan pendapatan, peningkatan pangsa pasar, ekspansi geografis, pengembangan produk, efisiensi operasional, atau peningkatan basis pelanggan. Selain itu, tujuan ini juga bisa melibatkan pencapaian nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Menetapkan dan mengejar tujuan ini memungkinkan perusahaan untuk merancang strategi yang terfokus untuk memperoleh keunggulan kompetitif dan mencapai kesuksesan berkelanjutan.

Penerapan manajemen strategis dalam organisasi memiliki beberapa tujuan utama yang penting untuk dipahami. Pertama, manajemen strategis bertujuan memberikan arah yang jelas untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya perusahaan, serta menetapkan dasar bagi pengendalian dan evaluasi kinerja. Kedua, strategi yang efektif harus memperhatikan kepentingan semua pihak terkait seperti karyawan, pemegang saham, dan masyarakat untuk memastikan kebijakan yang diambil dapat sukses. Ketiga, manajemen strategis membantu perusahaan dalam menghadapi perubahan dengan menyiapkan pedoman untuk adaptasi yang efektif dan memperluas perspektif berpikir. Terakhir, fokus manajemen strategis adalah pada peningkatan efektivitas dan efisiensi organisasi, memastikan bahwa sumber daya digunakan secara optimal.

Fungsi Manajemen Strategis

Manajemen strategis memiliki beberapa fungsi krusial dalam perusahaan. Fungsi utama mencakup penentuan arah dan tujuan jangka panjang dengan mengembangkan visi dan misi serta menetapkan sasaran strategis. Selain itu, manajemen strategis melibatkan analisis mendalam terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan, termasuk menggunakan analisis SWOT untuk mendukung keputusan strategis. Fungsi lainnya termasuk alokasi sumber daya secara efisien, pengembangan dan implementasi strategi yang telah dirumuskan, serta pengawasan dan evaluasi untuk memastikan strategi yang diterapkan efektif dan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan.

Aplikasi Strategi dalam Bisnis Modern

  • Digitalisasi dan Transformasi Teknologi dengan Mengadopsi teknologi terbaru seperti AI, big data, dan IoT untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menciptakan produk atau layanan yang lebih baik.
  • Strategi Omnichannel dengan Mengintegrasikan berbagai saluran penjualan dan pemasaran untuk memberikan pengalaman yang konsisten dan mulus kepada pelanggan.
  • Inovasi Produk dan Layanan, Berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk baru atau meningkatkan produk yang ada agar sesuai dengan kebutuhan pasar yang berubah.
  • Analisis Data dan Pengambilan Keputusan, Memanfaatkan data untuk membuat keputusan yang lebih baik, memprediksi tren pasar, dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.

Contoh-Contoh Strategi Perusahaan

Berbagai contoh strategi bisnis yang bisa diterapkan tergantung pada tujuan, pasar, dan lingkungan bisnis perusahaan, antara lain:

  1. Penetrasi Pasar dengan meningkatkan penjualan produk atau layanan yang sudah ada di pasar melalui kampanye pemasaran, pengenalan varian produk baru, atau program loyalitas pelanggan.
  2. Inovasi Teknologi  Berfokus pada pengembangan teknologi baru, seperti yang dilakukan oleh Google dalam berbagai bidang teknologi atau Tesla dengan mobil listrik dan teknologi otonom.
  3. Pertumbuhan Pasar dengan Memasuki pasar baru, baik dengan membuka cabang baru di lokasi berbeda, ekspansi global, atau akuisisi perusahaan pesaing, seperti ekspansi internasional McDonald’s.
  4. Aliansi dan Kemitraan proses Bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mencapai tujuan bersama, contohnya kolaborasi Toyota dan Subaru dalam pengembangan teknologi otomotif.
  5. Diferensiasi Produk dengan Membuat produk atau layanan yang unik dengan fitur khas, kualitas superior, atau desain menarik, seperti yang dilakukan oleh BMW dan Mercedes-Benz.
  6. Orientasi Pelanggan dengan cara memfokuskan pada pemahaman kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman unggul, seperti yang dilakukan oleh Amazon.
  7. Diversifikasi dengan mengurangi risiko bisnis dengan memperluas portofolio ke sektor atau industri berbeda, seperti sebuah perusahaan IT yang beralih ke energi terbarukan.
  8. Rekayasa Kembali (Turnaround) memperbaiki kinerja bisnis dalam situasi krisis atau penurunan, melalui pengurangan biaya, restrukturisasi, atau penjualan aset tidak menguntungkan.

Proses Manajemen Strategis dalam Organisasi

Proses manajemen strategis adalah langkah-langkah terstruktur yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tahap awal adalah formulasi strategi, yang mencakup pembuatan misi, analisis kekuatan dan kelemahan internal, serta identifikasi peluang dan risiko eksternal. Setelah strategi dirumuskan, tahap berikutnya adalah implementasi, yang melibatkan penetapan tujuan, pengelolaan kebijakan, serta pengaturan sumber daya dan motivasi karyawan. Evaluasi strategi adalah tahap terakhir, yang melibatkan penilaian kinerja dan penyesuaian strategi untuk memastikan efektivitasnya dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan.

Manfaat Manajemen Strategis

Manajemen strategis menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi organisasi. Beberapa manfaat utama termasuk peningkatan efisiensi operasional, kemampuan adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan, dan pengambilan keputusan yang lebih informasional. Selain itu, strategi yang baik dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar, memperjelas arah dan tujuan, serta membantu dalam pengelolaan risiko. Manajemen strategis juga mendorong inovasi dan pertumbuhan, yang penting untuk keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.

Cara Membuat Manajemen Strategi yang Baik

Untuk menyusun manajemen strategi yang efektif, langkah awal adalah mengembangkan visi dan misi yang jelas. Selanjutnya, lakukan analisis SWOT untuk memahami kondisi internal dan eksternal organisasi. Berdasarkan analisis tersebut, tetapkan tujuan strategis yang realistis dan formulasi strategi yang sesuai. Implementasikan strategi dengan komunikasi yang efektif dan koordinasi yang baik di seluruh tim. Akhirnya, evaluasi strategi secara berkala dan lakukan penyesuaian jika diperlukan untuk memastikan strategi tetap relevan dan efektif.

Skill yang Harus Ada dalam Manajemen Strategi

Keterampilan kunci dalam manajemen strategi mencakup kepemimpinan yang baik, kemampuan analitis yang kuat, serta kreativitas dan inovasi. Manajemen waktu dan organisasi yang efisien, serta kemampuan negosiasi dan diplomasi juga penting. Selain itu, pemahaman mendalam tentang bisnis dan industri sangat vital untuk merumuskan strategi yang efektif dan relevan. Mengembangkan keterampilan-keterampilan ini akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam manajemen strategi.

Kesimpulan Strategi perusahaan adalah rencana jangka panjang yang mencakup langkah-langkah penting untuk mencapai tujuan bisnis, seperti pengelolaan risiko, keunggulan kompetitif, dan perkembangan berkelanjutan. Ini melibatkan analisis pasar, pemilihan pasar target, dan pengembangan produk, serta pertimbangan terhadap pesaing dan faktor eksternal. Menurut para ahli, strategi perusahaan harus fokus pada penciptaan nilai, diferensiasi, dan keunggulan kompetitif melalui berbagai pendekatan seperti keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus pada pasar tertentu. Implementasi strategi yang efektif memerlukan perencanaan matang, alokasi sumber daya yang tepat, serta evaluasi dan penyesuaian yang berkelanjutan untuk memastikan kesuksesan dan keberlanjutan perusahaan.

Reference

Chandler, A.D. (1962). Strategy and Structure: Chapters in the History of the American Industrial Enterprise. MIT Press. (Dikutip dalam Rangkuti, 2015: 4)

Coulter, M. (2002). Strategic Management in Action. Prentice Hall. (Coulter, 2002: 250)

Collis, D.J., & Montgomery, C.A. (1998). Corporate Strategy: Resources and the Scope of the Firm. McGraw-Hill. (Collis & Montgomery, 1998: 5)

Porter, M.E. (2007). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. Free Press. (Porter, 2007: 75)

Porter, M.E. (2008). On Competition. Harvard Business Review Press. (Porter, 2008: 32, 34)

Rangkuti, F. (2015). Strategi Manajemen: Konsep dan Aplikasi. PT. Gramedia Pustaka Utama. (Rangkuti, 2015: 6, 7)

Kuncoro, M. (2005). Manajemen Strategik. Erlangga. (Kuncoro, 2005)

Ansoff, H.I. (1965). Corporate Strategy: An Analytical Approach to Business Policy for Growth and Expansion. McGraw-Hill.

Jauch, L.R., & Gluech, W.F. (1998). Strategic Management: Theory and Practice. McGraw-Hill.

Haryadi, B. (2003). Manajemen Strategis: Teori dan Praktik. Penerbit Andi.

Mulyadi. (2001). Manajemen Strategi: Konsep dan Aplikasi. Salemba Empat.

Tags: , , , , , , ,

Diposting oleh hestanto


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *