Mengenal Apa itu Teknologi Digital Menurut para Ahli

Mengenal Apa itu Teknologi Digital Menurut para Ahli

Mengenal Apa itu Teknologi Digital Menurut para Ahli

Pengertian Teknologi Digital Menurut Muhamad Danuri

Muhamad Danuri (2019:119) menyatakan bahwa teknologi digital adalah sebuah teknologi informasi yang lebih mengutamakan pelaksanaan kegiatan secara komputer atau digital dibandingkan dengan penggunaan tenaga manusia. Teknologi ini cenderung pada sistem pengoperasian yang serba otomatis dan canggih dengan sistem komputerisasi atau format yang dapat dibaca oleh komputer. Pada dasarnya, teknologi digital merupakan sistem yang menghitung dengan sangat cepat dan memproses semua bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris.

Perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan pada kualitas dan efisiensi kapasitas data yang dibuat dan dikirimkan. Contohnya, gambar menjadi semakin jelas karena kualitas yang lebih baik, kapasitas data menjadi lebih efisien, dan proses pengiriman informasi menjadi semakin cepat. Transformasi ini menunjukkan betapa teknologi digital tidak hanya meningkatkan aspek teknis tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dengan memberikan kemudahan dan efisiensi yang lebih tinggi dalam berbagai proses dan kegiatan.

Pengertian Teknologi Digital Menurut Abdul Kadir

Abdul Kadir (2003:14) menyatakan bahwa teknologi digital dalam sistem informasi dapat dibagi menjadi dua komponen utama: perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat keras mencakup peralatan fisik seperti memori, printer, dan keyboard, yang merupakan komponen yang dapat dilihat dan disentuh secara fisik. Sementara itu, perangkat lunak terdiri dari instruksi-instruksi yang mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

Pengertian Teknologi Digital Menurut >Rippa dan Secundo
Menurut Rippa dan Secundo (2018), teknologi digital dibagi kedalam 3 bagian yaitu Digital Artifact, Digital Platform, dan Digital Infrastructure. Artefak digital (Digital Artifact) dapat didefinisikan sebagai komponen digital, aplikasi, atau konten media yang merupakan bagian dari produk (atau layanan) baru dan menawarkan fungsionalitas atau nilai tertentu kepada end-user. Platform digital (Digital Platform) dapat didefinisakan sebagai platform berbasis perangkat lunak yang dibuat oleh basis kode yang dapat dikembangkan dari sistem berbasis perangkat lunak yang menyediakan fungsionalitas inti yang dibagi oleh modul-modul yang dengannya ia beroperasi dan antarmuka yang dengannya mereka beroperasi. Infrastruktur digital (Digital Infrastructure) didefinisikan sebagai alat teknologi digital dan sistem yang menawarkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan / atau komputasi. Penggunaan infrastruktur digital adalah proses sosioteknik yang didefinisikan oleh Tilson dkk (2010) sebagai digitalisasi, yang menanamkan signifikansi pada perubahan yang menyertainya pada tingkat kognitif, sosial, dan kelembagaan.

Tabel Kategori Teknologi Digital

Kategori Teknologi Digital Tipologi Teknologi Digital

 

 

Artefak Digital (Digital Artifact)

Digital Storytelling
Digital Business Portfolio
Virtual and Augmented Reality
Onversational System
Blockchain

 

 

Platform Digital (Digital Platform)

Intelligent Apps
Mesh App and Service Architecture

(MASA)

Big Data and Learning Analytics
Cloud Computing
Social Media

Masing-masing kategori ini mencakup berbagai komponen dan aplikasi yang berkontribusi pada ekosistem teknologi digital secara keseluruhan.

Digital Artifact (Artefak Digital)

Digital Storytelling

Menurut Porter (2005), digital storytelling merupakan seni storytelling menggunakan gambar digital, grafik, musik, dan suara dicampur bersama cerita dari penulis sendiri. Menurut McLellan (2007), digital storytelling merupakan seni dan kerajinan yang mengeksplorasi berbagai media dan aplikasi perangkat lunak untuk mengkomunikasikan cerita menggunakan metode baru yaitu dengan media digital. Aplikasi dalam digital storytelling contohnya dalam film pendek yang menampilkan gambar, klip video, soundtrack, dan narasi.

Digital Business Portfolio

Menurut Rippa & Secundo (2018), digital business portfolio merupakan koleksi artefak yang digunakan untuk memvalidasi klaim yang dibuat oleh pencipta. Contohnya adalah makalah penelitian, instrumen penilaian, dokumen teks atau softfile.

Virtual and Augmented Reality

Berdasarkan Rippa & Secundo (2018), teknologi imersif yang mengubah cara individu berinteraksi satu sama lain dan dengan sistem perangkat lunak (virtual reality). Teknologi imersif merupakan simulasi realitas yang dihasilkan komputer dengan dimensi fisik, spasial, dan visual. Teknologi interaktif ini digunakan oleh para arsitek, peneliti sains dan teknik, idustri seni, hiburan, dan video game.

Conversational System

Terdiri dari chatbots (interaksi dengan komputer) dan dialog system yang bisa mengaktifkan mikrofon. Conversational system lebih berorientasi pada AI dan menggunakan teknologi pemrosesan bahasa yang lebih alami (Masche & Le, 2018). Contoh dari conversational system yaitu Apple HomePod.

Blockchain

Teknologi blockchain terdiri dari blok yang menampung transaksi, di mana masing- masing blok saling terkait melalui kriptografi (sistem proteksi), sehingga membentuk jaringan (Pilkington, 2015). Contohnya, yaitu Blockchain 2.0 dapat digunakan untuk mengelola hak cipta dan mengumpulkan royalti dari streaming dan unduhan digital.

Digital Platform (Platform Digital)

Nambisan (2016) mendefinisikan platform digital sebagai seperangkat layanan bersama yang berfungsi untuk menampung penawaran pelengkap, termasuk artefak digital. Misalnya, platform iOS Apple dan platform Android Google memungkinkan aplikasi untuk berjalan di smartphone masing-masing. Demikian pula Ford SYNC 3 yang merupakan platform digital yang menampung aplikasi komunikasi, navigasi, dan hiburan terintegrasi dalam mobil. Hanseth dan Lyytinen (2010) pada Rippa & Secundo (2018) menyatakan bahwa platform dirancang untuk mengatur kemampuan teknologi informasi ke dalam kerangka kerja. Kerangka tersebut memungkinkan perangkat lunak untuk mengatasi keluarga spesifikasi umum yang memenuhi kebutuhan beberapa komunitas pengguna yang beragam dan berkembang.

Platform digital memberikan banyak peluang bagi para wirausaha untuk melibatkan pengembangan produk dan layanan pelengkap. Potensi usaha baru dengan memperdalam spesialisasi IT (Information and Technology) menjelaskan daya tarik platform digital sebagai sarana untuk berwirausaha. Terdapat tipologi- tipologi dari platform digital menurut Rippa & Secundo (2018), antara lain :

Intelligent Apps

Intelligent Apps berfungsi untuk melakukan beberapa kegiatan sebagai asisten manusia yang bertugas mempermudah kegiatan agar lebih mudah dan lebih efektif (Rippa & Secundo, 2018).

Mesh App and Service Architecture (MASA)

Mesh App and Service Architecture memungkinkan orang yang menggunakan aplikasi yang memiliki solusi yang untuk mengoptimalkan platform (misalnya tampilan pada desktop dan smartphone) yang mempunyai momen berkelanjutan saat beralih di saluran yang berbeda (Karthikeyan, 2017).

Big Data and Learning Analytics

Big data dapat didefinisikan sebagai data yang bervolume dan memilki variasi data yang besar dalam bentuk tidak terstruktur. Analitik data besar mengacu pada proses penerapan algoritma untuk menganalisis kumpulan data untuk mengekstrak pola, hubungan, dan informasi yang berguna dan sebelumnya tidak dikenal (Rippa & Secundo, 2018).

Cloud Computing

Cloud Computing yaitu jenis komputasi berbasis internet yang menyediakan sumber daya dan data pemrosesan komputer bersama ke komputer dan perangkat lain sesuai permintaan (Rippa & Secundo, 2018).

Social Media

Social Media merupakan teknologi yang dimediasi komputer yang memfasilitasi penciptaan dan berbagi informasi, ide, minat karir dan bentuk ekspresi lainnya melalui komunitas dan jaringan virtual (Rippa & Secundo, 2018)

Digital Infrastructure (Infrastruktur Digital)

Infrastruktur digital didefinisikan sebagai alat digital technology dan sistem yang menawarkan kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan secara komputasi (Nambisan, 2016). Penggunaan infrastruktur digital adalah proses sosio-teknik yang ditentukan oleh Tilson et al. (2010) menurut Rippa & Secundo (2018), sebagai digitalisasi yang menanamkan signifikansi pada perubahan yang disertai dengan tingkat kognitif, sosial, dan kelembagaan. Ketergantungan antara proses dan hasil kewirausahaan menjadi lebih kompleks dan dinamis dengan digitalisasi. Terdapat tipologi-tipologi dari infrastruktur digital Rippa & Secundo (2018), antara lain:

Artificial Intelligence (AI) and Advance Machine Learning

Artificial Intelligence (AI) and Advanced Machine Learning yaitu pembelajaran mesin tingkat lanjut yang menghasilkan spektrum penerapan termasuk perangkat fisik yang berhubungan dengan aplikasi yang dapat mengatur perangkat tersebut (Rippa & Secundo, 2018).

Intelligent Things

Intelligent Things merupakan penggabungan dari artificial intelligence (kecerdasan buatan) dan mesin untuk memberikan suatu output yang lebih menguntungkan manusia (Rippa & Secundo, 2018).

3D Printing

Pencetakan yang mengacu pada proses yang digunakan untuk membuat objek tiga dimensi di mana lapisan material dibentuk di bawah kendali komputer (Rippa & Secundo, 2018).

Internet of Things (IoT)

Infrastruktur jaringan global yang dinamis berdasarkan protokol komunikasi standar dimana fisik dan virtual memiliki identitas, bentuk fisik, dan kepribadian virtual dan menggunakan smart interface, dan terintegrasi secara sempurna ke dalam jaringan informasi (Xu, Member, He, & Li, 2014).

Drone Technology

Drone technology atau sebuah pesawat tak berawak secara sederhana didefinisikan sebagai pesawat terbang yang mempunyai kapasitas untuk terbang karena bantuan dari komputer dan sensor (Smith, 2015).

Referensi

Danuri, M. (2019). Perkembangan dan Transformasi Teknologi Digital. Infokam, 15(2). https://doi.org/10.53845/infokam.v15i2.178

Abdul Kadir, 2003, “Pengenalan Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.

Rippa, P., & Secundo, G. (2018). Digital Artifacts, Platforms, and Infrastructure: Definitions and Typologies. International Journal of E-Business Research, 14(3), 1-18.

Porter, B. (2005). Digital Storytelling: The Art of Communicating with Digital Images, Music, and Sound. New Riders.

McLellan, H. (2007). Digital Storytelling: The Rise of New Narrative Forms. Springer.

Masche, J. G., & Le, A. (2018). Conversational Systems and Their Impact on Human-Computer Interaction. Journal of Human-Computer Interaction, 33(2), 87-104.

Pilkington, M. (2015). Blockchain Technology: Principles and Applications. Research Handbook on Digital Transformations, 225-253.

Nambisan, S. (2016). Digital Platforms: Driving Transformation via Multi-sided Markets and Ecosystems. Journal of Management Studies, 54(6), 1024-1043.

Karthikeyan, P. (2017). Mesh App and Service Architecture: A New Approach to Application Development. IEEE Transactions on Services Computing, 10(2), 203-215.

Tilson, D., Lyytinen, K., & Sorensen, C. (2010). Digital Infrastructures: The Missing IS Research Agenda. Information Systems Research, 21(4), 748-759.

Xu, L. D., Member, S., He, W., & Li, S. (2014). Internet of Things in Industries: A Survey. IEEE Transactions on Industrial Informatics, 10(4), 2233-2243.

Smith, J. (2015). Drone Technology: Applications and Future Trends. International Journal of Aerospace Engineering, 2015, 1-9.

Related Post