Usability Testing
Usability memiliki defenisi yang beragam, dengan memilki kemiripan menyangkut dengan dimensi-dimensi yang diukur, dalam mengukur tingkat efektivitas. Efesiensi dan kepuasaan pengguna (user) merupakan bagian dari mengukur usability/usablity testing. Hasil pengukuran usability dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal, seperti:
- mendapatkan masukan dari data, yang lebih objektif dari pada pendapat lain.
- Dapat digunakan untuk membandingkan tingkat usability dari dua produk.
- dapat mengklasifikasi permasalahan
- membuat prediksi penggunaan produk yang sebenarnya Menurut Nielsen (2012)
Usability adalah merupakan metode evaluasi terhadap produk atau layanan sistem dengan cara mengujinya kepada perwakilan pengguna. Pengujian dilakukan untuk melihat sejauh mana rancangan kebergunaan produk dapat dimengerti dan digunakan oleh pengguna dengan mudah untuk mencapai tujuannya serta seberapa mudah menggunakan antarmuka sistem yang dapat menghasilkan nilai kepuasan pengguna. Usability menilai sejauh mana tingkat kemudahan dan kepuasan pengguna dalam mengoperasikan sistem aplikasi berdasarkan tujuan penggunaan sistem dari pengguna. Usability pada sebuah sistem aplikasi merupakan satu hal yang penting, agar sistem tersebut selalu digunakan oleh pengguna. Sistem yang memiliki usability yang tinggi sangat menentukan kepuasaan pengguna. Adapun dimensi pengukuran yang direkomendasikan oleh nielsen (1993) terdiri dari lima komponen yaitu:
- Learnability: mengukur kemudahan penggunaan aplikasi oleh pengguna untuk pertama kali
- Efficiency : mengukur kecepatan pengguna dalam melakukan tugasnya
- Memorability: pengguna dapat mengingat langkah-langkah atau proses yang dilakukan dalam mencapai tujuannya dengan mudah.
- Errors: pengguna melakukan banyak error, pengaruh error, dan bagaimana pengguna mengatasi error tersebut.
- Satisfaction : perasaan pengguna ketika menggunakan aplikasi atau tanggapan terhadap desain aplikasi secara keseluruhan.
Berdasarkan ISO 9126 (Standar Internasional Kegunaan Organisasi), bahwa karakteristik kegunaan didefenisikan sebagai “ kemampuan produk atau perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan dan menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu” (ISO 9126-2 2001); itu dibagi menjadi empat sub karakteristik:
- Understandability: “kemampuan produk atau perangkat lunak untuk memungkinkan pengguna dapat memahami apakah perangkat lunak cocok, dan bagaimana hal itu dapat membantu menyelesaikan tugas dan kondisi pengunaan tertentu.
- Learnability: “kemampuan produk perangkat lunak untuk memungkinkan pengguna mempelajari aplikasinya”.
- Operability: “kemampuan produk perangkat lunak untuk memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan dan mengendalikan”,
- Attrativeness: “kemampuan produk perangkat lunak menjadi menarik bagi pengguna”.
Pengujian kegunaan berdasarkan ISO dimaksudkan untuk mengukur efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna diperoleh untuk suatu tujuan tertentu. Pengujian kegunaan dilakukan oleh pengguna yang tepat, pengguna yang cocok dengan kriteria dalam mengevaluasi kegunaan.
Sumber Bacaan
J. Nielsen, “Usability Enginering. San Francisco: Morgan Kaufmann.,” 1994.
