Teori Media Grafis
   

Pengertian Media Grafis

Sadiman (2009: 28) mengungkapkan bahwa media grafis termasuk dalam kategori media visual. Hal ini sejalan dengan pandangan Sanjaya (2012: 157) yang menyatakan bahwa media grafis adalah media yang mampu mengkomunikasikan data, fakta, gagasan, dan ide-ide melalui gambar dan kata-kata.

Menurut Hamzah dan Nina (2010: 127), media grafis digolongkan sebagai media visual non-proyeksi. Media ini mudah digunakan karena tidak memerlukan peralatan tambahan serta relatif murah. Media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima melalui saluran penglihatan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual yang perlu dipahami dengan benar agar proses penyampaian pesan berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus media grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas penyajian ide, dan mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan jika tidak divisualisasikan. Media grafis sederhana dan mudah dibuat, serta relatif murah dari segi biaya.

Susilana dan Riyana (2009) menyatakan bahwa media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol atau gambar. Media grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas penyajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta agar lebih menarik dan mudah diingat.

Pendapat beberapa ahli tentang media grafis adalah sebagai berikut:

  1. Nana Sudjana dan Ahmad Rifai: Media grafis adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi kata-kata dan gambar.
  2. Ahmad Rohani: Media grafis merupakan media visual yang menyajikan fakta, ide, dan gagasan melalui kata-kata, kalimat, angka-angka, dan berbagai simbol atau gambar.
  3. Senat dalam Suharjo: Media grafis adalah penyajian visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, tulisan, dan simbol visual lainnya untuk menggambarkan dan merangkum ide, data, atau kajian.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media grafis adalah semua media visual yang menyajikan fakta, gagasan, atau kejadian melalui kombinasi kata, kalimat, angka, gambar, atau simbol-simbol visual lainnya. Media grafis mengutamakan indera penglihatan dengan menggunakan simbol komunikasi visual yang harus dipahami dengan baik (Maisaroh, Siti – 2013).

Fungsi Media Grafis

  1. Menarik Perhatian: Media grafis memiliki kekuatan untuk menarik perhatian karena penggunaan gambar, warna, dan desain yang menarik. Hal ini membantu memperkuat daya tarik pesan yang disampaikan.
  2. Memperjelas Sajian Pelajaran: Media grafis membantu memperjelas konsep atau materi pelajaran yang kompleks. Dengan visualisasi yang tepat, informasi yang abstrak atau sulit dipahami dapat disampaikan dengan lebih jelas dan mudah dipahami.
  3. Mengilustrasikan Fakta atau Konsep: Media grafis membantu dalam mengilustrasikan fakta atau konsep yang sulit untuk diungkapkan melalui penjelasan verbal saja. Dengan gambar, diagram, atau grafik, informasi dapat disajikan secara lebih menarik dan mudah dipahami.
  4. Menyalurkan Pesan: Media grafis adalah saluran komunikasi yang menggunakan indera penglihatan. Pesan yang ingin disampaikan dituangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual yang memudahkan pemahaman oleh penerima pesan.
  5. Membantu Pengembangan Pemahaman Anak: Media grafis membantu dalam mengembangkan pemahaman anak terhadap peristiwa atau konsep yang sulit untuk dihadirkan langsung di dalam kelas. Mereka juga membantu dalam memahami hal-hal yang abstrak.
  6. Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi: Melalui media grafis, siswa dapat diberikan kesempatan untuk berekspresi dan mengembangkan kreativitas mereka. Mereka juga dapat mengasah kemampuan imajinasi mereka melalui proses berinteraksi dengan visual yang disajikan.
  7. Mengembangkan Kemampuan Visual: Penggunaan media grafis membantu dalam mengembangkan kemampuan visual siswa, seperti kemampuan mengamati, menganalisis, dan memahami informasi yang disajikan melalui gambar, diagram, atau grafik.

Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis

Kelebihan media grafis :

  1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang di sampaikan.
  2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik.
  3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
  4. Memperbesar perhatian siswa
  5. Membantu mengatasi keterbatasan siswa 11

Kelemahan media grafis :

  1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
  2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

Macam-macam Media Grafis

Foto, gambar, kartun, grafik, termasuk dalam media grafis. Media grafis membantu guru untuk menyampaikan materi ajar dengan mudah.

Sanjaya (2012: 159-168) menyebutkan berbagai macam media grafis, yaitu bagan, poster, karikatur, grafik, dan foto/ gambar. Hamzah & Nina (2010: 122) juga menyebutkan berbagai macam media grafis, yaitu gambar diam, sketsa, diagram, grafik, chart, dan poster. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Sadiman (2009: 29-49) bahwa terdapat berbagai macam media grafis yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai berikut.

a. Gambar/Foto

Gambar/foto adalah media yang paling banyak digunakan. Karena merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti secara jelas. Sadiman (2009: 29-31) menyebutkan kelebihan dan kelemahan media gambar/foto, yaitu:

(a) sifatnya konkret, (b) gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, (c) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, (d) foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, (e) harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

Sedangkan untuk kekurangannya, yaitu: (a) hanya menekankan persepsi indera mata, (b) gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, (c) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

b. Sketsa

Menurut Sadiman (2009: 33), sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain dapat menarik perhatian siswa, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, dan media sketsa dapat dibuat sendiri oleh guru.

c. Diagram

Diagram merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. Diagram atau skema menggambarkan struktur dari objek secara garis besar. Sadiman (2009: 34) menyatakan bahwa diagram menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Pada umumnya, diagram berisi petunjuk-petunjuk. Diagram menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

d. Bagan/Chart

Bagan sama seperti media grafis lainnya, umumnya digunakan sebagai penggambaran struktur organisasi. Sadiman (2009: 35) menyatakan bahwa fungsi dari bagan atau chart adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.

Pada umumnya, pesan yang disampaikan dalam bagan merupakan ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Pesan tersebut hestanto.web.id diringkas secara tepat, dan dituangkan dalam media grafis untuk memudahkan penerima pesan untuk memahami makna dari pesan yang disampaikan. Dalam bagan, kita dapat menjumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun, atau lambang-lambang verbal.

Bagan sebagai media yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat seperti yang disebutkan oleh Sadiman (2009: 35). Yaitu: (1) dapat dimengerti anak, (2) sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit, dan (3) diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tidak kehilangan daya tariknya.

Sadiman (2009: 36) juga menyebutkan beberapa jenis bagan yang dibagi dalam tahap penyampaian pesannya, yaitu yang menyampaikan pesan secara bertahap dan menyampaikan pesan secara langsung.

1. Bagan yang menyajikan pesan secara bertahap, yang dibagi lagi menjadi beberapa jenis.

a) Bagan tertutup (hidden chart) disebut juga strip charts.

Pesan yang akan dikomunikasikan mula-mula dituangkan ke dalam satu chart, yang kemudian ditutup dengan potongan-potongan kertas yang mudah untuk di lepas. Potongan kertas ini berguna untuk menarik perhatian dari siswa. Karena bisa menggunakan kertas yang berwarna. Dan ketika penyajiannya, satu per satu kertas penutup di buka.

b) Bagan balikan (flip chart).

Pesan yang tidak bisa disampaikan dengan chart biasa bisa disampaikan menggunakan bagan balikan (flip chart). Bagian-bagian dari dituliskan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel menjadi satu. Cara penggunaannya, kita hanya perlu membalik satu per satu bagan balikan sesuai dengan bagan pesan yang disajikan.

2. Bagan yang menyajikan pesan secara sekaligus.

i) Bagan pohon (tree chart)

Bagan pohon atau tree chart dijelaskan seperti sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang-cabang, dan ranting ranting. Biasanya digunakan untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antarkelas/ keturunan. Sebagai contoh adalah silsilah keluarga.

ii) Bagan arus (flow chart)

Bagan arus atau flow chart menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah sering kali untuk menggambarkan arah arus tersebut.

iii) Stream chart

Stream chart merupakan kebalikan dari bagan pohon yaitu mengerucut ke bawah. Pada stream chart dimulai dari berbagai hal yang pada akhirnya menyimpul ke atau menuju ke satu hal yang sama.

iv) Bagan garis waktu (time line chart)

Bagan garis waktu atau time line chart bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis.

e. Grafik (graphs)

Grafik merupakan sebuah media visual. Yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif.

Menurut Sadiman (2009: 40) grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar, dan fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.

f. Kartun

Kartun adalah salah satu bentuk komunikasi grafis yang merupakan suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Selain itu, kartun juga mudah menarik perhatian, mempengaruhi sikap dan tingkah laku. Kartun merupakan hal yang paling disukai oleh anak-anak. Maka media kartun banyak digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran.

g. Poster

Poster tidak hanya menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang yang melihatnya. Sadiman (2009: 46) menyebutkan bahwa fungsi dari poster adalah mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan, atau program-program pemerintah yang mengajak atau memberitahukan sesuatu kepada masyarakat.

h. Peta dan Globe

Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Peta dan globe memberikan informasi mengenai keadaan permukaan bumi seperti daratan, sungai-sungai, gununggunung dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya, tempattempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain, data-data budaya seperti populasi atau adat istiadat, dan data-data ekonomi seperti hasil pertanian, industri atau perdagangan internasional.

i. Papan Flanel/ Flanel Board

Menurut Sadiman (2009: 48), papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali dan dapat menarik perhatian siswa agar terfokus pada apa yang disajikan oleh guru. Selain gambar, di kelas-kelas permulaan sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel dipakai untuk menempelkan huruf dan angka-angka.

j. Papan Buletin (buletin board)

Papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel, namun gambar atau tulisan langsung ditempelkan pada papan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Papan buletin ini lebih populer atau lebih dikenal dengan nama majalah dinding, karena diletakkan di dinding-dinding kelas atau gedung.

Berdasarkan penjelasan mengenai macam-macam media grafis tersebut, dapat diketahui bahwa media grafis memiliki dibagi menjadi 10 jenis yaitu gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flanel, serta papan buletin. Media grafis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hidden chart dan flip chart karena dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa.

Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis

Sadiman (2009: 29) menyebutkan bahwa kelebihan dari media grafis adalah sederhana, mudah pembuatannya serta media yang relatif murah ditinjau dari segi biaya.

Arsyad (2011: 38-39) juga mengungkapkan kelebihan media cetakan atau media grafis yaitu: (1) Siswa dapat maju dan belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing, (2) Siswa dapat mengulang materi dalam media cetakan, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis, dan (3) Perpaduan teks dan gambar sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan.

Media grafis juga memiliki beberapa kekurangan dalam penggunaannya, Sadiman (2009: 28) menyatakan bahwa penyaluran media grafis menyangkut indera penglihatan, pesan-pesan yang disampaikan dituangkan dala, simbol komunikasi visual, dan simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar agar penyampaian pesan berhasil dan efisien. Arsyad (2011: 39-40) juga mengungkapkan bahwa kekurangan dari media cetakan atau media grafis adalah sebagai berikut.

  • Biaya pembuatan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto berwarna-warni.
  • Proses pembuatan media gambar seringkali memakan waktu lama.
  • Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pembelajaran tersebut bersifat kognitif.
  • Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang.

Pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media grafis memiliki kelebihan dan pembuatannya yang mudah dan relatif murah. Tidak hanya memiliki kelebihan, namun media grafis juga memiliki kekurangan yaitu hanya mendapatkan hasil maksimal apabila tujuan pembelajaran bersifat kognitif.

Sumber Bacaan

Sanjaya, Wina, 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Groub.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Susilana, Rudi & Riyana, Cepti, Media Pembelajaran Hakikat,Pengembangan,Pemanfaatan dan Penilaian, CV. Wacana Prima, Bandung,2009.14

Maisaroh, Siti. Penggunaan Media Grafis Pada Pembelajaran Pendidikan Kwarganegaraan dikelas Iv a.2013.17

Tag: , , , , , , ,

Diposting oleh hestanto


Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *