Republikasi Konten Konten

Memublikasikan Ulang Konten, Republikasi Konten

Memublikasikan Ulang Konten, Republikasi Konten

Republikasi Konten adalah penerbitan ulang materi yang telah sedikit diubah atau diperbarui. Dengan demikian, berbagai jenis konten yang telah dipublikasikan sebelumnya didaur ulang untuk meningkatkan jangkauan di satu sisi dan, di sisi lain, untuk meningkatkan kinerja konten dan domain. Penerbitan ulang strategis dapat menerjemahkan konten ke dalam format lain dan menarik bagi audiens baru. Syarat utamanya adalah konten diubah dengan cara yang unik. Yang terakhir ini secara tegas menyertakan markup yang sesuai dengan SEO. Konten publikasi ulang terutama terdiri dari kurasi konten Anda sendiri dan berbeda dari kurasi konten. Istilah “daur ulang konten” sering digunakan.

Produksi konten editorial secara rutin membutuhkan banyak waktu dan usaha. Blogpost harus muncul secara konsisten, memenuhi kebutuhan target audiens, dan dipasarkan melalui berbagai saluran. Namun, jangkauan konten selalu terbatas pada saluran tertentu, sehingga tidak semua calon penerima dapat dijangkau. Memublikasikan ulang konten dapat memperluas jangkauan melalui pendekatan multichannel dengan sedikit usaha tambahan. Namun, ini memerlukan strategi pemasaran konten yang solid. Oleh karena itu, perencanaan konten, format yang tersedia, dan grup target harus dipertimbangkan sebelum konten dipublikasikan ulang.

Setiap usaha yang telah diinvestasikan dalam rencana editorial dapat dimanfaatkan beberapa kali melalui publikasi ulang konten. Misalnya, postingan blog yang sudah usang dapat diperbarui dengan sedikit usaha. Bentuk konten lain juga bisa diciptakan dari postingan blog, seperti membuat infografis berdasarkan informasi dari postingan yang dipublikasikan. Penerbitan konten yang efisien bertujuan untuk mengoptimalkan konten yang ada untuk menambah nilai bagi pembaca, sementara upaya yang diperlukan dari pihak penyedia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pembuatan konten asli.

Bagaimana Cara Kerja Memublikasikan Ulang Konten

Pemublikasian ulang konten biasanya dilakukan melalui beberapa langkah, masing-masing disertai dengan pertanyaan kunci berikut:

Analisis: Konten mana yang akan bermanfaat untuk dipublikasikan ulang? Blogpost, whitepaper, atau infografis apa yang menghasilkan lalu lintas signifikan? Bagaimana metrik lainnya, seperti durasi kunjungan, jumlah scroll, atau tautan masuk? Konten mana yang sudah usang dan tidak lagi relevan? Pertanyaan-pertanyaan ini membantu mengidentifikasi konten yang potensial untuk dipublikasikan ulang dan merekomendasikan modifikasi atau pembaruan dalam konteks perencanaan media.

Relevansi: Konten mana yang relevan untuk setiap kelompok sasaran? Saluran mana yang cocok untuk menerbitkan ulang konten? Saluran mana yang relevan untuk kelompok sasaran tertentu? Pertanyaan-pertanyaan ini membantu menyelaraskan konten secara strategis dan, jika diterapkan dengan tepat, dapat meningkatkan jangkauan.

Markup: Haruskah konten tertentu diberikan URL kanonik? Haruskah URL diubah? Kata kunci apa yang harus dipertahankan atau ditambah? Kata kunci mana yang memiliki potensi khusus untuk peningkatan peringkat? Haruskah tautan ditambahkan ke konten? Penggunaan kembali konten bergantung pada markup yang sesuai dengan SEO, baik konten Anda sendiri maupun pihak ketiga. Duplikat konten harus dihindari. Data meta seperti tag kanonis dan deskripsi meta sama pentingnya dengan penanganan sumber dan referensi secara transparan. Karena konten yang sudah diindeks sebaiknya tidak diubah URL-nya. Kesenjangan dalam strategi kata kunci dapat diidentifikasi untuk mencakup persyaratan atau untuk mengoptimalkan peringkat istilah tersebut.

Memublikasikan ulang: Penggunaan kembali konten, seperti pemasaran konten, bergantung pada strategi pemasaran konten yang efisien. Jangkauan hanya dapat dioptimalkan jika konten dipromosikan dengan cara tertentu. Misalnya, posting blog yang diperbarui dapat dibagikan kembali di jejaring sosial dan mikroblog, atau diintegrasikan ke dalam kampanye buletin. Mencapai pembaca melalui influencer adalah kunci untuk mencapai jangkauan tertinggi dari kelompok sasaran.

Contoh Content Republishing

Setiap jenis konten memiliki berbagai opsi untuk publikasi ulang ketika dilihat sebagai aset digital. Misalnya, format konten lain dapat dihasilkan dari sebuah posting blog:

  • Blogposts & Updates: Informasi dalam blog pada akhirnya akan ketinggalan zaman. Di beberapa industri seperti teknologi atau pemasaran, masa hidup sebuah posting blog sangat pendek. Konten evergreen yang bernilai tinggi harus diperbarui secara berkala.
  • Infografis & Listikel: Informasi dari posting blog dapat disajikan dalam format yang berbeda.
  • Whitepapers & E-books: Jika topik dalam blogpost cukup mendalam, dapat dikembangkan menjadi format yang lebih luas. Studi kasus dan laporan pengalaman juga bisa dibuat.
  • Presentasi & Slide: Informasi biasanya dapat ditampilkan secara visual dengan sangat efisien, sehingga audiens dapat menyerap informasi dengan lebih mudah.
  • Video & Webinar: Panduan praktis, tutorial, atau wawancara dapat dikembangkan dari konten yang sudah ada, melengkapinya, dan mengubahnya menjadi format visual yang dinamis.
  • Newsletter & Kampanye Email: Bagian dari blogpost dapat digunakan sebagai bagian dari pemasaran email untuk meningkatkan jangkauan dan menghasilkan lebih banyak prospek.
  • Surat & Materi Iklan: Terkadang, berkomunikasi secara non-digital dengan kelompok sasaran tertentu lebih efektif. Blogpost juga dapat dimodifikasi menjadi versi cetak.
  • Audio & Podcast: Blogpost dapat direkam sebagai audio di mana teks dibacakan. Format audio sangat direkomendasikan dalam kerangka situs web yang ramah akses.

Bergantung pada format sumber dan saluran pemasaran, format publikasi ulang yang berbeda dapat digunakan. Ada perbedaan antara konten bentuk pendek dan konten bentuk panjang. Konten bentuk pendek cocok untuk jaringan sosial dan mikroblog, sedangkan konten bentuk panjang dapat didistribusikan melalui pemasaran email. Saat membuat konten untuk pertama kali, penting untuk memperhatikan struktur dan markup (misalnya, dengan tag dan kata kunci). Ini memfasilitasi publikasi ulang, karena bagian konten dapat dipilih dan topik dapat diatur dengan lebih mudah. Dengan cara ini, publikasi ulang konten diintegrasikan ke dalam strategi pemasaran konten.

Relevansi dengan pemasaran online

Google dan mesin pencari lainnya sangat peka terhadap konten duplikat. Oleh karena itu, publikasi ulang konten harus mempertimbangkan kriteria tertentu yang sangat penting untuk kesuksesan. Jika konten digunakan kembali, perlu ada modifikasi dalam konten atau formatnya. Ini berarti bahwa meskipun konten diulang, konten unik harus tetap dihasilkan. Pendekatan berbasis data dianjurkan untuk memilih konten yang relevan, yang dapat menghasilkan lalu lintas, dan membuka perspektif baru tentang topik tersebut.

Dalam publikasi ulang konten, konten tidak hanya dipublikasikan beberapa kali, tetapi juga ditambah secara tepat atau dipindahkan ke format yang berbeda. Ini mencegah mesin pencari mengaitkan konten yang didaur ulang dengan spam, konten duplikat, atau pelanggaran hak cipta. Faktor-faktor seperti relevansi, nilai, transparansi, dan kualitas harus menjadi perhatian utama dalam publikasi ulang konten untuk memastikan kepuasan konsumen dan pengklasifikasian yang benar oleh mesin pencari. Ketika publikasi ulang konten dilakukan dengan benar, mesin pencari kemungkinan akan menghargai praktik ini karena konten tersebut akan diperbarui, memiliki otoritas, dan memiliki cara penautan yang berbeda.

Related Post