Ekonomi pertanian merupakan gabungan dari ilmu ekonomi dengan ilmu pertanian yang memberikan arti sebagai berikut. Suatu ilmu yang mempelajari dan membahas serta menganalisis pertanian secara ekonomi, atau ilmu ekonomi yang diterapkan pada pertanian (Daniel, 2002). Menurut (Arifin, 2015) Studi ekonomi pertanian secara signifikan membantu pembangunan suatu negara dan mendorong pertumbuhan ekonominya. Komponen kunci dari ekonomi pertanian adalah analisis ekonomi dari interaksi sosial dan proses produksi (teknis) dalam pertanian, serta hubungan antara produksi itu sendiri dengan faktor-faktor produksi. Tahap pertama dan landasan bagi perluasan industri dalam kebijakan pembangunan nasional adalah pembangunan pertanian. Subsektor perkebunan pertanian merupakan salah satu yang sedang berkembang. (Arifin, 2015)
Pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya dalam pengembangan PDB (Produk Domestik Bruto). Baik di negara maju maupun berkembang, seperti Indonesia, pertanian memainkan peran penting dalam kehidupan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Pemanfaatan sumber daya secara efektif pada fase pertama pertumbuhan menghasilkan surplus ekonomi melalui ketersediaan tenaga kerja (Handoko, 2011).
Menurut pendekatan klasik Kuznets, pertanian di negara berkembang merupakan sektor ekonomi yang sangat menjanjikan, berkontribusi terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dalam empat cara berbeda: (Tambunan, 2015)
- Perluasan sektor ekonomi nonpertanian sangat bergantung pada produk pertanian, tidak hanya untuk terus menerus memperluas pasokan pangan tetapi juga untuk penyediaan bahan baku untuk kegiatan produksi di sektor nonpertanian
- Karena kemiringan agraria yang kuat dari ekonomi pada tahap awal pertumbuhan, penduduk di sektor pertanian pedesaan merupakan sebagian besar pasar untuk permintaan domestik untuk produk-produk dari industri dan sektor domestik lainnya, untuk produsen dan barang-barang domestik. Kuznets menyebutnya sebagai kontribusi pasar untuk barang-barang
- Karena kepentingan relatif pertanian dapat disimpulkan dari kontribusi outputnya terhadap penciptaan produk domestik bruto dan karena bagiannya dalam penyerapan tenaga kerja selalu menurun seiring dengan ekspansi ekonomi atau seiring dengan meningkatnya tingkat pembangunan
- Sektor pertanian mampu memberikan kontribusi surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran, baik melalui ekspor produk pertanian maupun peningkatan produksi komoditas pertanian untuk menggantikan impor.