

Karakteristik Merek (Brand Characteristics)
Mengelola karakteristik merek melibatkan serangkaian langkah penting untuk membangun dan mempertahankan citra merek yang kuat. Kunci utama bagi usaha kecil adalah menciptakan merek yang dapat memenuhi dan memahami keinginan konsumen serta mempertahankan loyalitas pelanggan. Strategi manajemen merek harus bersifat holistik dan berkelanjutan sepanjang siklus hidup produk. Saat produk berkembang, perusahaan harus proaktif dalam menyesuaikan dan merampingkan strategi merek mereka agar tetap relevan dan kompetitif. Pemantauan konstan terhadap tren pasar dan umpan balik pelanggan menjadi esensial dalam memastikan bahwa merek tetap menginspirasi kepercayaan dan memenuhi ekspektasi pelanggan seiring berjalannya waktu.
Brand characteristics merujuk pada sifat-sifat atau atribut-atribut yang membedakan dan mengidentifikasi suatu merek dari merek lainnya. Ini mencakup berbagai elemen yang membentuk citra dan persepsi merek di mata konsumen. Beberapa contoh brand characteristics melibatkan: 1) Brand Identity: Keseluruhan tampilan visual dan elemen identitas merek, seperti logo, warna, dan gaya desain. 2) Brand Personality: Atribut kepribadian yang terkait dengan merek, seperti apakah merek tersebut dianggap ramah, inovatif, atau klasik. 3) Brand Positioning: Cara merek ditempatkan di pasar dalam hubungannya dengan pesaingnya, dan bagaimana merek tersebut diinginkan oleh target pasar. 4) Brand Values: Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dipegang oleh merek dan dianggap penting oleh konsumen. 5) Brand Image: Gambar atau persepsi yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, yang dapat dipengaruhi oleh iklan, pengalaman pelanggan, dan interaksi lainnya. 6) Brand Recognition: Sejauh mana merek dapat dikenali oleh konsumen, termasuk daya ingat merek melalui elemen-elemen visual atau nama merek. 7) Brand Trust: Tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek untuk menyediakan produk atau layanan yang konsisten dan dapat diandalkan. 8) Brand Loyalty: Tingkat kesetiaan konsumen terhadap merek, yang mencerminkan seberapa sering mereka memilih merek tersebut dibandingkan dengan merek lain. Penting untuk mengelola karakteristik merek dengan hati-hati untuk membangun dan mempertahankan hubungan positif dengan konsumen serta untuk membedakan merek di pasar yang kompetitif.
Targetabilitas
Merek uaha kecil harus bisa ditargetkan. Artinya, pemilik bisnis harus mengidentifikasi jenis pelanggan yang paling mungkin membeli merek mereka. Tidak ada satu merek yang dapat menarik seluruh pasar. Oleh karena itu, perusahaan harus fokus pada segmen populasi yang lebih sempit untuk pengelolaan yang lebih baik. Perusahaan sering menggunakan demografi seperti usia, pendapatan dan pendidikan sebagai elemen target utama. Geografi, gaya hidup dan pola beli juga penting.
Kesadaran
Karakter lain dalam proses branding adalah kesadaran. Kesadaran merek adalah persentase orang yang sadar akan merek tertentu. Perusahaan yang mapan biasanya menikmati tingkat kesadaran merek tertinggi. Ada banyak cara untuk membangun brand awareness, termasuk iklan televisi, radio, majalah, surat kabar dan internet. Logo juga membantu perusahaan membangun kesadaran merek, karena orang sering mengenali merek dengan simbol atau diagram ini. Jenis terbaik dari kesadaran merek adalah kesadaran atas pikiran. Inilah saat orang memikirkan merek tertentu terlebih dahulu saat ditanya.
Konsistensi
Merek juga harus tetap konsisten sepanjang keberadaan mereka. Usaha kecil membuat banyak janji dalam iklan dan iklan tentang merek mereka, dan konsumen mengharapkan perusahaan untuk terus memenuhi janji-janji ini. Misalnya, pelanggan mungkin membeli pembersih tertentu karena sangat efektif dalam menghilangkan noda minyak. Oleh karena itu, tidak masalah jika pelanggan membeli merek tersebut sebulan atau setahun kemudian. Produk harus tetap efektif menghilangkan noda minyak.
Loyalitas
Loyalitas merek adalah pencapaian tertinggi atau puncak bagi perusahaan manapun. Brand loyalis adalah pelanggan yang membeli merek tertentu secara eksklusif. Banyak konsumen lebih suka menggunakan merek pakaian, deodoran atau pasta gigi tertentu, misalnya. Mereka menyukai bagaimana merek favorit mereka bekerja, atau menikmati bagaimana beberapa merek menguntungkan mereka. Cara terbaik untuk membangun loyalitas merek adalah dengan tetap berhubungan dekat dengan pelanggan. Ketahui ciri atau karakteristik produk apa yang paling penting bagi mereka. Perusahaan juga harus memastikan bahwa merek mereka terus tersedia di toko untuk mempertahankan tingkat loyalitas merek yang tinggi.
Pengertian Karakteristik Merek
Karakteristik merek memainkan peran yang vital dalam menentukan apakah pelanggan memutuskan untuk percaya pada suatu merek. Berdasarkan pada penelitian kepercayaan interpersonal, individu-individu yang dipercaya didasarkan pada reputation, predictability dan competence dari individu tersebut (Lau dan Lee, 1999). Dalam konteks hubungan pelanggan-merek, kepercayaan pelanggan dibangun berdasarkan pada reputasi merek, prediktabilitas merek, dan kompetensi merek.
a. Brand Reputation
Brand reputation berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu baik dan dapat diandalkan (reliable). Reputasi merek dapat dikembangkan bukan saja melalui advertising dan public relation, tapi juga dipengaruhi oleh kualitas dan kinerja produk. Pelanggan akan mempersepsikan bahwa sebuah merek memiliki reputasi baik, jika sebuah merek dapat memenuhi harapan mereka, maka reputasi merek yang baik tersebut akan memperkuat kepercayaan pelanggan (Lau dan Lee, 1999).
b. Brand Predictability
Brand predictability berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk memprediksi perilaku dari kelompok lain (Doney dan Cannon, 1997, dalam Lau dan Lee, 1999). Predictable brand adalah merek yang memungkinkan pelanggan untuk mengharapkan bagaimana sebuah merek akan memiliki performance pada setiap pemakaian. Predictability mungkin karena tingkat konsistensi dari kualitas produk. Brand predictability dapat meningkatkan keyakinan konsumen karena konsumen mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi ketika menggunakan merek tersebut. Karena itu, brand predictability akan meningkatkan kepercayaan terhadap merek karena predictability menciptakan ekspektasi positif (Kasperson dkk., 1992, dalam Lau dan Lee, 1999).
c. Brand Competence
Brand competence adalah merek yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, dan dapat memenuhi kebutuhannya. Kemampuan berkaitan dengan keahlian dan karakteristik yang memungkinkan suatu kelompok memiliki pengaruh dalam suatu wilayah tertentu (Butler dan Cantrell, 1984, dalam Lau dan Lee, 1999). Ketika diyakini bahwa sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini merek tersebut.
Tags: Brand Competence, Brand Predictability, Brand Reputation, Pengertian Karakteristik Merek