

Niat beli (purchase intentions)
Niat beli adalah salah satu konsep yang paling penting dalam studi perilaku kosumen. Setiap tahun para pemasar mengeluarkan belanja iklan milyaran dollar hanya untuk mempengaruhi niat beli. Dengan mempengaruhi niat beli konsumen, pemasar berharap dapat mempengaruhi perilaku pembelian mereka (Arnould et al. 2002).
Niat beli adalah kecenderungan dan hasrat yang secara kuat mendorong individu untuk membeli suatu produk (Bosnjak et al. 2006). Niat beli adalah faktor motivasional yang mendorong individu untuk membeli produk tertentu. Oleh karena itu niat membeli adalah metode yang paling baik untuk memprediksi perilaku membeli konsumen. Hal itu sejalan dengan Theory of Reasoned Action (TRA) yang mengasumsikan bahwa perilaku
konsumen ditentukan oleh niat berperilaku konsumen (Fazekas et al., 2001).
Niat beli ulang adalah perilaku konsumen yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler & keller, 2012: 137). Niat beli ulang adalah keputusan yang mempelajari secara khusus mengapa konsumen membeli sebuah merek. Niat beli ulang adalah tahapan konsumen dalam membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek kemudian pada akhirnya melakukan pembelian yang didasari berbagai macam pertimbangan (annafik et al., 2012).
Niat beli merupakan kecenderungan untuk membeli suatu merek dan secara umum umumnya didasarkan pada motif pembelian yang sesuai dengan atribut atau karakteristik merek yang sedang dipertimbangkan (Belch, 2004).
Sedangkan menurut Kotler (2000) definisi niat beli adalah perilaku konsumen yang terjadi ketika konsumen dirangsang oleh faktor eksternal dan datang untuk membeli berdasarkan karakteristik keputusan mereka pribadi dan proses pengambilan keputusan.
Menurut Ferdinand (2006) minat beli (niat beli) dapat dilihat melalui indikator-indikator berikut :
- Minat transaksional adalah kecenderungan yang dimiliki seseorang untuk membeli suatu produk.
- Minat refrensial merupakan kecenderungan yang dimiliki seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
- Minat preferensial adalah minat yang memperlihatkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya bisa diganti apabila terjadi sesuatu terhadap produk preferensinya.
- Minat eksploratif adalah minat yang menunjukkan perilaku seseorang yang terus-menerus mencari informasi terkait produk yang diminatinya dan mencari informasi yang mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas niat beli dapat dijelaskan sebagai keinginan yang dimiliki oleh seseorang untuk membeli yang merupakan proses menuju kearah tindakan pembelian yang dilakukan oleh
seorang konsumen terhadap suatu barang.
Dodds et al,. (1991) menjelaskan bahwa niat beli merujuk pada penilaian subjektif konsumen yang merefleksikan evaluasi menyeluruh untuk membeli produk atau jasa. Selanjutnya Lafferty & Goldsmith (2004) menjelaskan bahwa
niat beli adalah hasrat dan kecenderungan konsumen untuk membeli produk yang diiklankan di masa yang akan datang. Zafar & Mahira (2013) menyampaikan niat beli konsumen adalah hasrat dan kecenderungan konsumen
untuk membeli produk yang diiklankan karena ada kemungkinan konsumen membeli produk tersebut di masa yang akan datang.
Dengan demikian niat beli konsumen adalah hasrat dan kecenderungan yang mendorong konsumen untuk membeli produk yang diiklankan, di masa yang akan datang.
Sumber Bacaan
Bosnjak et al. (2006). Predicting and explaining the propensity to bid in online auctions : a comparison of two action-theoretical models. 116(April), 102–116.
Belch, G. E., & Belch, M. A. (2004). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, Sixth Edition. New York: McGraw-Hill