

Penargetan Ulang (Retargeting)
Pengertian dan Tujuan Retargeting
Retargeting, atau penargetan ulang, adalah metode pemasaran yang memungkinkan iklan ditampilkan kembali kepada pengguna yang telah mengunjungi situs web tertentu sebelumnya saat mereka berselancar di internet. Tujuan utama dari retargeting adalah untuk meningkatkan tingkat konversi dengan mengingatkan pengunjung yang telah menunjukkan minat sebelumnya untuk kembali dan menyelesaikan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian.
Teknologi Retargeting
Retargeting umumnya dilakukan menggunakan cookie. Proses ini melibatkan penempatan “pixel” dalam kode sumber halaman web yang ditargetkan. Pixel ini adalah baris kode kecil yang menyimpan cookie di komputer pengguna begitu mereka mengunjungi halaman tersebut. Cookie ini kemudian mencatat data seperti klik produk atau kunjungan ke situs web lain dan mengirimkan informasi tersebut ke server iklan yang mengatur penayangan iklan. Ketika pengguna mengunjungi situs lain yang juga berpartisipasi dalam jaringan iklan yang sama, mereka akan melihat tawaran promosi yang relevan.
Selain itu, pelabelan dan pembuatan profil pengguna juga dapat dilakukan pada perangkat lain yang mengakses layanan online tersebut.
Retargeting sering diterapkan dalam e-commerce untuk mendorong pelanggan agar melakukan pembelian, dengan tujuan utama mengubah pengunjung menjadi konversi.
Cara kerja teknologi retargeting:
- Saat pengunjung mengunjungi situs web Anda, mereka akan ditempatkan dalam cookie atau ID pelacakan yang menyimpan informasi tentang kunjungan mereka. Data ini mencakup halaman yang mereka kunjungi, berapa lama mereka berada di situs, dan tindakan yang mereka ambil.
- Data yang dikumpulkan digunakan untuk membuat segmen audiens berdasarkan perilaku mereka. Misalnya, pengguna yang meninggalkan keranjang belanja tanpa menyelesaikan pembelian dapat dimasukkan ke dalam segmen khusus untuk penargetan retargeting.
- Iklan ditampilkan kepada pengguna saat mereka mengunjungi situs web lain atau menggunakan aplikasi lain yang terhubung dengan jaringan iklan retargeting. Iklan ini biasanya menampilkan produk atau layanan yang telah mereka lihat sebelumnya, dengan tujuan untuk mengingatkan dan mendorong mereka untuk kembali ke situs Anda.
- Iklan retargeting dipantau untuk menilai efektivitasnya. Data seperti tingkat klik-tayang (CTR), tingkat konversi, dan biaya per akuisisi (CPA) digunakan untuk mengoptimalkan kampanye dan membuat penyesuaian untuk meningkatkan hasil.
Contoh sasaran penargetan ulang
- Pelanggan yang telah menambahkan barang ke keranjang belanja tetapi belum menyelesaikan pembelian akan melihat iklan tentang produk tersebut melalui piksel retargeting yang diterapkan.
- Jika seorang pengguna telah mengunjungi kategori tertentu di situs web toko, kampanye retargeting dapat disesuaikan untuk menampilkan produk terkait dari kategori tersebut kepada pengguna tersebut.
- Apabila seorang pengguna menghentikan proses unduhan file, mereka bisa mendapatkan penawaran untuk mengunduh produk serupa melalui iklan banner.
Manfaat Pemasaran Ulang (Retargeting)
Manfaat pemasaran ulang (retargeting) sangat besar, terutama bagi toko online dan perusahaan dalam meningkatkan efektivitas iklan mereka serta mendorong calon pelanggan untuk menyelesaikan transaksi. Metode ini memungkinkan kontrol dan penyesuaian kampanye yang sangat akurat. Selain itu, biaya retargeting umumnya lebih rendah dibandingkan dengan iklan display konvensional, sambil memberikan tingkat konversi yang diharapkan lebih tinggi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pemasaran ulang:
- Meningkatkan Konversi
- Meningkatkan Kesadaran Merek
- Menargetkan Pengguna yang Lebih Relevan
- Mengurangi Biaya Akuisisi Pelanggan
- Memperbaiki Pengalaman Pengguna
- Menawarkan Promosi dan Penawaran Khusus
- Meningkatkan Retensi Pelanggan
- Analisis dan Optimasi Iklan
Retargeting melalui AdWords dan Facebook
Pengguna Google AdWords kini dapat membuat kampanye retargeting mereka sendiri dengan menggunakan akun Google Analytics dan melakukan penyesuaian pada kode pelacakan. Penargetan ulang dapat diatur melalui Google Analytics dan diterapkan di Google AdWords. Sementara Google saat ini masih mengandalkan cookie untuk retargeting, mereka sedang mengembangkan solusi pelacakan berbasis privasi seperti FLoC (Federated Learning of Cohorts) dan Google Topics API untuk menggantikan cookie pihak ketiga.
Di Facebook, retargeting juga tersedia dan memberikan banyak peluang untuk penyesuaian kampanye iklan berkat besarnya basis data profil pengguna. Facebook kini juga meluncurkan fitur baru yang dikenal sebagai “Meta Advantage+,” yang memungkinkan pengiklan untuk melakukan otomatisasi dan penyesuaian lebih lanjut pada kampanye retargeting mereka. Fitur ini juga menyediakan opsi penargetan ulang untuk perusahaan kecil dengan lebih mudah.
Dengan perkembangan teknologi pelacakan dan iklan yang terus berubah, penting bagi pengiklan untuk tetap mengikuti pembaruan terbaru untuk memaksimalkan efektivitas kampanye mereka.
Kesimpulan
Retargeting adalah strategi pemasaran yang efektif untuk menampilkan iklan kepada pengguna yang telah mengunjungi situs web sebelumnya, dengan tujuan meningkatkan tingkat konversi. Teknologi retargeting umumnya menggunakan cookie untuk melacak pengunjung dan menampilkan iklan relevan di berbagai platform. Meskipun Google dan Facebook menggunakan metode tradisional dan inovatif untuk retargeting, pengiklan harus tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru untuk memaksimalkan hasil kampanye mereka.
Tags: FacebookAds, GoogleAdWords, Iklan, IklanDigital, Jenis Iklan, KampanyeIklan, Konsep Iklan, Konsep Periklanan, Merancang Periklanan, PemasaranUlang, Penargetan Ulang, Pengertian Periklanan, Periklanan, Periklanan Mobile, Retargeting, StrategiPemasaran, TeknologiRetargeting