Brand Bidding (Penawaran Merek)

Brand Bidding (Penawaran Merek)

Brand Bidding (Penawaran Merek)

Apa itu Brand Bidding (Penawaran Merek) ?

Brand Bidding (Penawaran Merek) adalah praktik di mana sebuah perusahaan atau pemasar membayar untuk menampilkan iklan mereka ketika pengguna mencari nama merek atau istilah merek tertentu di mesin pencari, seringkali untuk merek pesaing. Dengan cara ini, iklan tersebut muncul di hasil pencarian, meskipun pengguna sebenarnya mencari merek atau produk dari pesaing. Tujuannya adalah untuk menarik lalu lintas pengguna dari situs pesaing dengan menampilkan iklan yang relevan pada saat pencarian merek dilakukan.

Konsep Brand Bidding (Penawaran Merek)

Brand Bidding (Penawaran merek) adalah praktik dalam periklanan berbasis kata kunci di mana sebuah perusahaan menawar untuk menampilkan iklan mereka ketika pengguna mencari nama merek atau istilah merek tertentu di mesin pencari. Ini sering digunakan dalam konteks yang kontroversial ketika perusahaan menawar pada merek pesaing untuk menarik lalu lintas dari pencari yang sebenarnya mencari merek pesaing tersebut. Sebagai contoh, perusahaan X dapat menawar pada nama merek perusahaan Y, sehingga iklan perusahaan X muncul ketika seseorang mencari merek perusahaan Y.

Praktik ini memiliki beberapa konsekuensi. Pertama, dapat menyebabkan peningkatan biaya per klik (CPC) untuk perusahaan yang menawar pada kata kunci merek pesaingnya, karena persaingan meningkat. Hal ini juga dapat mempengaruhi perusahaan yang memiliki merek terdaftar, karena mereka mungkin perlu melakukan upaya hukum untuk melindungi merek mereka dari penggunaan tidak sah.

Namun, dalam beberapa kasus, menawar pada merek sendiri dapat bermanfaat terutama jika pesaing juga melakukan hal yang sama. Meskipun ini dapat meningkatkan biaya iklan, itu juga dapat mengarahkan lebih banyak lalu lintas ke situs web atau platform mereka, memberikan peluang untuk memanfaatkan kata kunci dan kombinasi ekor panjang tertentu.

Penawaran merek dapat dilakukan melalui platform iklan seperti Google AdWords, Yahoo! Ads, dan Bing Network. Namun, perusahaan harus mempertimbangkan implikasi hukum dan etika dalam melakukan praktik ini, terutama terkait dengan hak cipta dan merek dagang.

Contoh Brand Bidding (Penawaran Merek)

Menawar dengan merek sendiri dan merek pihak ketiga dalam konteks iklan dapat memiliki implikasi hukum yang signifikan tergantung pada negara dan yurisdiksi tempat perusahaan beroperasi. Berikut ini adalah perbedaan dan kriteria umum untuk memahami kapan penawaran atas nama merek dianggap sah:

Menawar dengan Merek Sendiri (Perusahaan ABC)

  • Penggunaan Nama Merek Sendiri: Perusahaan ABC dapat menawar pada nama mereknya sendiri, misalnya “ABC,” sebagai kata kunci di platform iklan seperti Google AdWords.
  • Tujuan: Iklan akan ditampilkan ketika pengguna mencari “ABC” di mesin pencari. Ini merupakan strategi umum untuk memastikan bahwa perusahaan muncul dengan jelas dalam hasil pencarian yang terkait dengan mereknya sendiri.
  • Legalitas: Umumnya dianggap sah karena perusahaan memiliki hak untuk menggunakan nama mereknya sendiri dalam konteks iklan, kecuali ada batasan khusus yang diberlakukan oleh hukum setempat.

Menawar dengan Merek Pihak Ketiga (Misalnya, Perusahaan XYZ)

  • Penggunaan Merek Pihak Ketiga: Perusahaan ABC ingin menampilkan iklan mereka ketika pengguna mencari merek pesaingnya, misalnya “XYZ,” sebagai kata kunci.
  • Kriteria untuk Iklan yang Sah: Untuk menjaga kepatuhan hukum dan etika dalam penawaran atas merek pihak ketiga:
    1. Tidak Menyebut Merek Pihak Ketiga di Iklan: Perusahaan ABC tidak boleh secara eksplisit menyebut merek pesaing, misalnya dalam teks iklan atau judul iklan.
    2. Tidak Menyesatkan: Iklan harus jelas bahwa itu adalah iklan untuk Perusahaan ABC, bukan untuk perusahaan pesaing XYZ.
    3. Tujuan yang Jelas: Iklan harus memberikan informasi atau penawaran yang relevan terkait dengan Perusahaan ABC dan tidak memanfaatkan merek pesaing secara tidak adil.
  • Konsekuensi Hukum: Penggunaan nama merek pihak ketiga dalam iklan tanpa izin bisa melanggar hukum merek dagang, yang dapat mengakibatkan tuntutan hukum dan konsekuensi lainnya, termasuk larangan menggunakan platform iklan tertentu.

Penawaran Merek dan pelanggaran merek dagang

Menawar merek dalam konteks pemasaran online dapat melibatkan pertimbangan hukum yang kompleks terkait dengan pelanggaran merek dagang. Berikut ini adalah beberapa poin penting terkait dengan izin dan batasan dalam penawaran merek:

  1. Izin dan Batasan
    • Prinsip di Pengadilan Eropa: Secara umum, pengadilan di Eropa tidak melarang praktik penawaran merek, tetapi mereka menetapkan batasan yang harus dipatuhi. Ini termasuk kejelasan bahwa iklan hanya menggunakan nama merek pihak ketiga sebagai kata kunci, bukan nama perusahaan yang dicari pengguna.
    • Transparansi dalam Iklan: Iklan harus dengan jelas menunjukkan bahwa hanya nama merek pihak ketiga yang digunakan sebagai kata kunci, dan bahwa perusahaan yang menempatkan iklan bukanlah perusahaan yang dicari pengguna.
    • URL dan Penandaan: Nama merek yang ditawar tidak boleh muncul dalam salinan iklan yang sebenarnya. Hal ini harus terlihat hanya di judul iklan dan harus jelas dibedakan dari salinan iklan itu sendiri.
  2. Fokus pada Konsumen
    • Hukum berfokus pada perlindungan konsumen dan mencegah kebingungan tentang hubungan ekonomi antara perusahaan periklanan dan perusahaan yang memiliki merek yang ditawar.
    • Konsumen harus dapat dengan mudah membedakan antara iklan yang menampilkan merek pihak ketiga dan iklan dari perusahaan yang sebenarnya dicari mereka.
  3. Pelanggaran Merek Dagang
    • Dalam beberapa kasus, penawaran merek dari perusahaan terkenal dapat dianggap sebagai pelanggaran merek dagang, tergantung pada konteks dan interpretasi hukum yang berlaku di negara masing-masing.
    • Perusahaan perlu berhati-hati saat menentukan strategi penawaran merek, terutama saat beroperasi di negara lain yang memiliki peraturan yang berbeda terkait merek dagang.
  4. Kepatuhan Hukum
    • Penting untuk mematuhi peraturan dan panduan hukum setempat terkait penawaran merek untuk menghindari potensi tuntutan hukum dan masalah reputasi.
    • Memahami batas-batas yang diberlakukan oleh pengadilan dan otoritas hukum setempat sangat penting dalam merancang kampanye pemasaran online yang sah dan etis.

Penawaran Merek dalam Afiliasi dan Pemasaran Online

Penawaran merek merupakan strategi umum dalam program afiliasi di mana penerbit menawar dengan menggunakan istilah merek mereka sendiri untuk mendapatkan lalu lintas yang dibeli. Hal ini melibatkan investasi waktu, sumber daya, dan uang untuk mengarahkan pengguna ke situs web mereka. Meskipun tidak selalu menjamin ROI yang pasti atau pendapatan yang terjamin, teknik ini bisa menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan visibilitas online.

Dalam konteks toko online, pentingnya menggunakan kata kunci yang relevan dengan transaksi yang menghasilkan pendapatan tidak boleh diabaikan. Menawar hanya pada nama merek berarti mengambil risiko keuangan yang signifikan tanpa jaminan hasil yang pasti.

Selain masalah keuangan, ada juga pertimbangan hukum yang perlu diperhatikan. Penggunaan penawaran merek haruslah sah secara hukum, memastikan bahwa biaya yang terlibat jelas dan strategi untuk memonetisasi lalu lintas sudah ada dengan baik. Pakar AdWords menyarankan fokus pada pengembangan portofolio yang dimiliki sendiri serta penggunaan kata kunci yang relevan dengan transaksi untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan potensi keberhasilan dalam strategi pemasaran online.

Related Post